Aku semakin terpacu dan bersemangat, Bidadariku menginginkan aku
ejakulasi di dalam vaginanya. Saat ini penisku pun sudah benar-benar
dalam keadaan yang sangat sensitif.
“Ko Indra.. Aku sudah.. nggak tahan lagi..”
“Sebentar ya.. Tahan sedikit lagi..”
“Sebentar ya.. Tahan sedikit lagi..”
Aku menginginkan kami mencapai orgasme bersama-sama. Beberapa saat kemudian,
“Ko Indra.. Argh..”
“Angela..”
Secara bersamaan kami mencapai puncak kenikmatan duniawi bersama-sama.
Pinggulku terangkat ke atas dan pinggulnya menekan ke bawah dengan
sepenuh tenaga, sehingga kejantananku tertanam dalam lembah cintanya
dalam-dalam. Sebuah gelombang orgasme yang panjang mengawali puncak
kenikmatan kami. Angela berteriak seiring dengan gelombang pasang naik
orgasmenya yang dahsyat. Orgasme yang kami rasakan serasa tiada
habis-habisnya. Penisku mengeluarkan madu putihku terus menerus karena
diperah oleh otot-otot vaginanya yang terus berkontraksi. Angela pun
merasakan hal yang sama, orgasmenya serasa tiada akhir.“Angela..”
Akhirnya Angela roboh kehabisan tenaga dan jatuh di dalam pelukanku.
Nafasnya masih memburu dan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Kami
saling berpelukan tanpa memisahkan diri. Kubelai-belai punggung dan
kepalanya.
“Angela.. Kamu benar-benar hebat.. Tidak kusangka kita bisa berorgasme sepanjang dan selama ini..” pujiku.
“Ko Indra yang hebat.. Aku benar-benar beruntung.. Ini adalah pengalaman seks ku yang paling hebat..”
“Ko Indra yang hebat.. Aku benar-benar beruntung.. Ini adalah pengalaman seks ku yang paling hebat..”
Kubelai Angeladengan penuh kasih sayang. Tidak lama kemudian kami masuk
kamar mandi bersama-sama. Air pancuran yang hangat membawa kesegaran
yang menenangkan. Ku gosok tubuh Angela yang mungil dengan sabun. Ia pun
melakukan hal yang sama. Tanganku meluncur di atas tubuhnya yang licin
dan basah. Payudaranya tidak dapat kuremas karena licinnya sabun.
Tubuhku kembali diselimuti dengan perasaan erotis yang sensual. Tidak
dapat dihindari lagi, kejantananku langsung terpanggil dan menyahut
dengan siaga.
“Ko Indra..” seru Angela dengan nada yang takjub.
“Masa Ko Indra terangsang lagi? Padahal kan tadi kita sudah ML begitu lama, dan Ko Indra pun sudah orgasme beberapa kali. Masa sekarang sudah ereksi lagi?”
“Masa Ko Indra terangsang lagi? Padahal kan tadi kita sudah ML begitu lama, dan Ko Indra pun sudah orgasme beberapa kali. Masa sekarang sudah ereksi lagi?”
Angeka membelai-belai penisku yang masih diselimuti oleh sabun.
“Angela sayang, ini semua gara-gara Angela. Siapa suruh Angela begitu
cantik dan seksi, sampai Adik kecil pun tidak dapat menahan nafsu. Apa
Angela suka?”
“Tentu saja aku sayang sekali dengan si kecil yang perkasa, yang sudah membuatku orgasme berkali-kali dan merasakan kenikmatan yang tidak ada bandingannya.”
Angela segera membersihkan sabun yang ada pada kejantananku. Tanganku
meremas-remas vaginanya sambil membersihkan sisa-sisa sabun. Raut wajah
Angela terlihat penuh dengan antisipasi atas apa yang akan berikutnya
terjadi. Setelah bersih, Angela langsung mengarahkan penisku ke
vaginanya. Kejantananku berada di dalam kenikmatan duniawi yang hangat
dan basah. Di bawah siraman air hangat kembali kami bersetubuh dengan
penuh nafsu.“Tentu saja aku sayang sekali dengan si kecil yang perkasa, yang sudah membuatku orgasme berkali-kali dan merasakan kenikmatan yang tidak ada bandingannya.”
Desahan manja dan kenimatan bercampur menciptakan rangsangan exotis.
Irama persetubuhan kami makin lama makin cepat. Angela memeluk tubuhku
erat-erat supaya tidak jatuh lemas. Dengan kaki kanannya yang kutahan
dengan lenganku, penisku meluncur jauh ke dalam dan keluar sampai ke
ujungnya. bagaikan koreografi pada sebuah film yang berkualitas, kami
mengalami puncak kenikmatan secara bersama-sama. Suara desahan meluncur
keluar, tubuhku bergetar dengan hebat. Seperti yang telah Angela
antisipasi sebelumnya, kenikmatan orgasmenya menguasai semua akal
sehatnya. Di dalam hatinya, ia telah menyerahkan tubuhnya, perasaannya,
semuanya untuk kenikmatan yang telah kuberikan.
Saat-saatku bersama dengan Angela adalah romantika yang indah penuh
dengan nafsu. Kami masih sering bertemu dan bersetubuh dengan hebat dan
liar. Entah kenapa, kami tidak pernah memutuskan untuk menikah.
Selesai
No comments:
Post a Comment