“Kohh.. In.. Dra..”
Tiba-tiba saja Angela menghentikan cumbuannya.
“Aku punya sesuatu untuk Ko Indra.”
“Apa itu?” jawabku dengan tergesa-gesa, karena akuingin secepat mungkin bersetubuh dengannya.
“Lepas semua pakaian dan duduk di ranjang.”
“Apa itu?” jawabku dengan tergesa-gesa, karena akuingin secepat mungkin bersetubuh dengannya.
“Lepas semua pakaian dan duduk di ranjang.”
Aku ikuti permainannya dan melakukan apa yang ia minta. Penisku mencuat
bagaikan tiang bendera. Angela menghampiriku dan berlutut dihadapanku.
Bibirnya langsung mengecup kebanggaanku yang telah membuatnya tenggelam
dalam lembah kenikmatan duniawi yang indah. Lidahnya menjilati kepala
penisku, tepatnya menjilati cairan bening yang keluar dari celah
penisku, kemudian mulutnya melahap selurh kepala penisku dan disedotnya
sampai kering, tidak lupa lidahnya yang lembut dan basah menari-nari
dengan sensual.
Kubelai rambut dan kepalanya.
“Angela..”
Dia melihatku dan tersenyum, kemudian bangkit dan mengulum bibir dan
lidahku. Aku masih dapat merasakan aroma memabukan dari cairan pra
orgasmeku yang bercampur dengan ludahnya.
“Ko Indra duduk di sini dan nikmati pertunjukannya, tapi tidak boleh
dalam bentuk atau cara apapun merangsang atau menyentuh penis milikku.”
Angela mengatakan itu disebelah telinga kiriku, sambil mengelus-elus kejantananku.
“Bagaimana Ko..?” angela menjulurkan lidahnya dan menjilat rahang dan kupingku.
“Ok.” jawabku.
“Ok.” jawabku.
Dia tersenyum nakal dan genit. Sepertinya aku telah membangkitkan sisi
nafsunya yang terpendam. Angela mengambil barang-barang belanjaan kami
dan menaruhnya di depanku. Ia mengambil sebuah pantyhose berwarna hitam
transparan dan mengeluarkan isinya. Angela menarik bangku meja rias dan
menaruhnya di hadapanku, kemudian ia duduk menghadap ke kanan, sehingga
sisi kanan tubuhnya ada di hadapanku. Kaki kanannya diletakan sedikit
lebih maju dari kaki kirinya. Dengan perlahan ia menunduk dan tangannya
membelai dan mengelus-elus betisnya yang ramping dan padat.
Terdengar suara gesekan halus yang terjadi karena gesekan antara
tangannya dengan pantyhose yang ia kenakan. Suara ini bagaikan musik
eksotis yang luar biasa, hingga cairan beningku kembali menetes keluar.
Ia melihat ke arahku dan tersenyum manis.
“Apa Ko Indra suka?”
Aku hanya dapat mengagguk. Angela kembali mengelus-elus betis,
pergelangan kaki, sampai jari-jari kakinya. Benar-benar pemandangan yang
tidak ada bandingannya. Dia sengaja merangsangku.
Dengan perlahan-lahan dan anggun jari-jari mungilnya menarik simpul tali
sepatunya yang terletak di tengah-tengah betisnya. Tali tersebut
diletakan dengan lembut olehnya. Ujung kakinya ia kuncupkan dan
perlahan-lahan ditarik mundur dari sepatunya. Ujung kakinya di daratkan
di lantai dan kedua tangannya membelai dan memijat-mijat kecil tumit dan
telapak kakinya. Kembali ia melihatku sambil tersenyum nakal. Ia
berbalik ke arah kiri dan hal yang sama ia ulangi sekali lagi untuk kaki
kirinya.
Penisku makin bertambah keras dan basah melihat pertunjukan erotis
angela. Ia berdiri, baju baby doll putihnya ia angkat setinggi pinggang.
Pantyhose putih transparannya yang sexy membuat mataku berkunang-kunang
dan penisku meronta-ronta untuk dapat masuk ke dalam vagina Angela dan
bersetubuh dengannya habis-habisan. Itulah rencana balas dendam ku
karena angela telah dengan sengaja menggoda dan membuatku demikian
terangsang.
Angela membelakangiku dan membungkuk sehingga pantatnya tepat di depan
mataku. Ia turunkan pantyhose putihnya pelan-pelan. Ketika Pantyhosenya
telah melewati selangkangannya, dengan jelas dapat kulihat vaginanya
yang berwarna merah muda diseliputi oleh cairan hornynya yang membuatku
ketagihan, dan mekar Dengan indah. Aku yakin Angela juga merasa
terangsang dengan pertunjukan solonya. Satu persatu Kakinya diangkat dan
keluar dari lapisan pantyhosenya. Setelah itu Angela melemparkannya ke
ranjang di sebelahku.
Ia mengambil Pantyhose berwarna hitam transparan (ultra sheer) dan
memasukan tangannya ke kaki bagian kanan pantyhose tersebut, ia raih
ujungnya dan ia tarik ke atas. Angela kembali duduk di ujung bangku. Ia
masukan ujung kaki kanannya ke dalam pantyhose dan tanganya menarik
pantyhose itu ke atas mengikuti lekuk tumit dan betisnya sampai lutut.
Dengan cara yang sama ia lakukan lagi dengan kaki kirinya sambil melihat
kudengan tatapan penuh dengan nafsu. Pantyhose di tarik ke atas sampai
ke pinggangnya. Angela merapikan pantyhosenya mulai dari ujung kaki
sampai ke pangkal pahanya.
Penisku rasanya ingin meledak saat itu juga. Setelah rapi ia mengambil
sepatu tali hitam dengan tumit tinggi dan memakainya dengan sensual. Ia
jilat bibirnya untuk menggoda ku. Entah sudah berapa banyak cairan
kenikmatanku mengalir. Baju babydoll nya ia rapikan kemudian dengan gaya
seperti seorang peragawati Angela berjalan lenggak-lenggok di
hadapanku.
Angela memang pernah menjadi model dan masuk TV. Warna hitam
pantyhosenya tipis sekali sehingga hanya meninggalkan aksen hitam pada
kakinya yang panjang. Dua pasang, tiga pasang.. Yang ketiga adalah
sebuah stocking berwarna kulit sangat transparan yang terbuat dari bahan
yang halus sekali. Saat ini juga, Angela telah telanjang bulat. Penis
dan selangkanganku sudah basah total. Pikiranku hanya terfokus pada
Angela bidadariku. Kuperhatikan wajahnya yang cantik dan manis seperti
sedang menahan sesuatu. Setiap pasang pantyhose yang telah ia pakai
semuanya meninggalkan bercak basah pada selangkangannya.sebelumnya
selanjutnya
No comments:
Post a Comment