“Angela, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop.”
Angela menuruti kata-kataku dan menyambut ‘lolipop’ yang basah dengan
ejakulasinya. Angela dengan kaku mengulum penisku. Namun rupanya dia
mempunyai bakat alami dalam memberikan oral pada penis ku. Tidak lama
kemudian, orgasme ku datang bagaikan petir. Seluruh badanku bergetar.
Angela kaget ketika sperma ku meluncur dengan cepat dan kuat. Tidak
terhitung berapa banyak spermaku yang keluar. Angela hampir tersedak,
namun dengan cepat ia telan spermaku dan membersihkan sisa-sisanya.
Angela sudah kehabisan tenaga, aku berbaring disebelahnya. Ia menatapku
dengan tatapan puas dan sayang. Bidadariku.. Akhirnya aku berhasil
bercinta dengannya.
Setelah berbaring selama beberapa saat, aku mengajak Angela untuk mandi
bersama. Terpaksa Angela harus melepaskan pantyhosenya. Kami saling
membersihkan satu sama lain, tidak lama kemudian aku kembali memasukan
penisku yang masih keras dan horny ke dalam vagina Angela. Dibawah
pancuran shower yang hangat aku kembali bercinta dengan Angela. Ku
angkat dan kutahan kaki kirinya dengan tangan kananku dan kusandarkan
dia pada dinding kamar mandi. Ku pompa vaginanya dengan penisku, lembut
namun mantap. Angela menarikan tarian lidahnya pada leherku. Tanpa
disengaja dia menemukan tempat yang sensitif pada leher bagian kiriku.
“Iya.. Di sini.. Terus..”
Angela memfokuskan tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga
betapa sensitifnya tempat itu, aliran-aliran listrik kecil seolah-olah
berjalan di seluruh tubuhku, menambah sensasi yang luar biasa pada
penisku. Aku terus mendesah dan sedikit mempercepat gerakan penisku,
kadang-kadang aku mendorongnya sedalam mungkin dan mempertahankannya
dalam posisi seperti itu dan kugoyangkan pinggangku dengan gerakan
melingkar. Angela mendesah dan menghentikan tariannya.
Kulanjutkan lagi proses percintaanku. Dia merangkulku dengan kuat. Desahannya semakin cepat dan kuat.
“Ko.. Indra..”
Di bawah pancuran shower yang hangat, Angela mengalami orgasme yang
kesekian kalinya. Badannya bergetar kuat. Otot-otot dinding vaginanya
meremas-remas batang penisku dan membawaku ke ujung kenikmatan yang tak
terbayangkan. Aku berusaha untuk menahannya selama mungkin, paling tidak
sampai orgasme Angella mereda. Setelah reda, langsung ku keluarkan
penisku, dengan tanggap Angela berlutut di depanku dan melahap penisku
dengan mulutnya. Separuh penisku hilang didalam mulutnya. Lidahnya
dengan cekatan menari-nari di penisku. Benar-benar tidak terlukiskan
rasanya. Kupegang kepala Angela dengan kedua tanganku, pelan-pelan ku
dorong masuk penisku sampai habis. Angela hampir tersedak dan dengan
cepat menyesuaikan rongga kerongkongannya untuk menyambut penisku.
Kutarik lagi dan kumasukan lagi. Lidahnya tak pernah berhenti sedikitpun
menarikan tarian erotis pada penisku. Rangsangan ini benar-benar
membuat penisku meledak dengan orgasme yang kuat dan menggetarkan.
Karena aku terus menarik dan mendorong penisku akibatnya spermaku ada
yang mengalir keluar dari mulutnya. Spermaku yang mengalir keluar dari
sudut bibirnya membuat Angela semakin cantik dan menggairahkan. Angela
terus menjilat dan menelan sperma dari penisku sampai bersih.
“Suka ya?” Kutanya dengan lembut.
Tanpa melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk. Bidadariku
ternyata sungguh luar biasa, ini benar-benar mimpi menjadi kenyataan.
Seorang gadis cantik memberikan oral dan menelan sperma dari penisku.
Kami terpaksa menyudahi percintaan kami, karena sudah larut malam. Ku
antar Angela pulang ke rumahnya. Sebelum keluar dari pintu mobil, kami
bercumbu dengan penuh nafsu..
Malamnya kutelepon Angela. Kami setuju untuk pergi ke mall untuk
berjalan-jalan. Angela mengenakan terusan model babydoll dengan panjang
sampai 10 cm di atas lutut. Bahannya halus dan lembut. Pantyhose
berwarna putih, ultra sheer, ditambah dengan sepatu tali berwarna putih
yang melingkar sampai ke pertengahan betisnya, membangunkan penisku yang
sedang tidur. Rambutnya terurai rapi, make up berwarna natural dan
tipis, lipstick merah muda yang paling muda dengan wet look. Ketika
masuk ke dalam mobil, dia menyapaku dengan manis dan manja.
“Sabar ya Ko Indra sayang..”
Angela mengatakan hal itu seolah-olah ia mengetahui apa yang sedang
kupikirkan saat ini, yaitu berhubungan sex dengannya saat ini juga.
Dengan tampang kecewa yang kubuat komikal aku mengeluh. Namun hal ini
mengundang tawa bahak dari Angela.
“Apa tidak ada yang tahu kalau kita pergi bersama?” tanyaku.
“Tidak ada, aku cuma bilang mau bantu-bantu temanku yang mau married, jadi aku punya alasan untuk pulang sampai malam.” jawab Angela sambil tersenyum manis.
“Angela, kamu benar-benar cantik, manis dan seksi sekali.”
“Ko Indra bisa aja, kan aku dandan seperti ini cuma untuk Ko Indra.”
“Memangnya kamu tidak pernah dandan untuk cowok kamu?”
“Cowok yang mana ya?”
“Kemarin katanya sudah punya?”
“Oh yang itu.. Sudah putus tuh..”
“Kapan?”
“Tadi malam.” Angela menjawab dengan tenang.
“Boleh tahu kenapa?”
“Ko Indra lucu deh, pake acara nanya segala.”
Aku menduga bahwa akulah yang menjadi alasan dari putusnya hubungan antara Angela dengan pacarnya.“Tidak ada, aku cuma bilang mau bantu-bantu temanku yang mau married, jadi aku punya alasan untuk pulang sampai malam.” jawab Angela sambil tersenyum manis.
“Angela, kamu benar-benar cantik, manis dan seksi sekali.”
“Ko Indra bisa aja, kan aku dandan seperti ini cuma untuk Ko Indra.”
“Memangnya kamu tidak pernah dandan untuk cowok kamu?”
“Cowok yang mana ya?”
“Kemarin katanya sudah punya?”
“Oh yang itu.. Sudah putus tuh..”
“Kapan?”
“Tadi malam.” Angela menjawab dengan tenang.
“Boleh tahu kenapa?”
“Ko Indra lucu deh, pake acara nanya segala.”
Sebelumnya
Selanjutnya
No comments:
Post a Comment