Seperti halnya Angela, aku tidak dapat berkonsentrasi menikmati
makananku. Untung saja porsinya sedikit. Seluruh badanku dipenuhi oleh
listrik-listrik kecil yang semuanya menyerbu pusat saraf sensorikku.
Tinggal suapan terakhir, oral yang diberikan oleh Angela membawaku ke
puncak kenikmatan duniawi, yaitu orgasme. Badanku ikut bergetar dan
menimbulkan suara. Aku berhasil menahan desahan nikmatku dalam-dalam.
Seorang pelayan wanita datang untuk menawarkan tambahan minuman atau
makanan.
Dengan spontan kujawab, “Dessertnya enak sekali.”
“Appetizernya juga enak.” sambung Angela.
sebelumnya
selanjutnya
“Tidak.. Sudah cukup..” dengan seluruh kesadaran yang tersisa aku menjawab.
Gelombang demi gelombang orgasme melanda penisku. Dengan setia Angela
menampung semua itu di dalam mulutnya dan kemudian menelan madu murni
yang keluar dari penisku. Setelah reda, dia masih saja menjilati dan
menghisap penisku sampai kering, sampai semua madu yang melekat di
penisku dihabiskannya, baru penisku yang masih setengah berdiri disimpan
kembali ke dalam celanaku.
Aku memberinya isyarat untuk keluar. Dengan Senyum nakal yang manis, Angela berkata:
“Benar nih nggak mau tambah lagi?”
Kami tertawa terbahak-bahak sambil berpelukan. Setelah menghabiskan minuman kami, aku memanggil pelayan dan meminta bon.
Setelah membayar, kami berdiri, menenteng belanjaan kami, pada saat itu juga manajer cafe datang menghampiri kami.
“Terima kasih atas kedatangannya. Apakah rasa makanannya cocok?”Setelah membayar, kami berdiri, menenteng belanjaan kami, pada saat itu juga manajer cafe datang menghampiri kami.
Dengan spontan kujawab, “Dessertnya enak sekali.”
“Appetizernya juga enak.” sambung Angela.
Dengan senyum nakal kami meninggalkan manajer yang sedang kebingungan
karena jelas-jelas kami tidak memesan makanan pembuka maupun pencuci
mulut.
Petualangan yang menegangkan di cafe tersebut ternyata makin
membangkitkan nafsu horny kami. Akhirnya kami memutuskan untuk nonton
film di bioskop. Ternyata cara ini tidak banyak membantu. Film tidak
kami gubris sama sekali selama hampir satu setengah jam kami bercumbu
dengan liar. Leher dan kuping tidak luput dari kuluman kami. Jari-jari
mungil Angela berkelana ke selangkanganku dan masuk ke dalam celanaku
dan bermain-main dengan penisku. Jarinya yang halus dan lembut
membelai-belai kejantananku, kadang-kadang membuat lingkaran-lingkaran
kecil pada ujung kepala penisku. Benar-benar kenikmatan tiada tara.
Tanganku tidak dapat menjangkau selangkangannya karena posisi duduk yang
tidak memungkinkan.
Setelah film selesai, kami masuk ke kamar kecil untuk merapikan diri.
Aku tidak mengalami orgasme, meskipun demikian itu merupakan pengalaman
yang tak terlupakan. Aku juga yakin pasangan yang duduk tidak jauh dari
kami juga melakukan hal yang sama karena kami.
Setelah itu kami langsung menuju ke sebuah hotel yang telah kubooking
pada waktu pagi tadi. Ketika pintu kamar ditutup dan dikunci, aku
langsung menarik lengan Angela dan memeluknya dengan erat. Barang-barang
belanjaan kami jatuh berceceran di lantai. Ku kulum bibir dan lidahnya
yang lembut dan hangat. Aku tidak tahu Darimana asalnya french kiss,
namun aku yakin orang pertama yang menemukannya akan langsung horny
melihat adegan french kiss kami yang dipenuhi dengan hasrat dan nafsu.
Di sebelah pintu masuk terdapat sebuah lemari baju dengan kaca yang
panjang. Posisi kami tepat di depan kaca tersebut. Aku melihat bayangan
kami yang sedang bercumbu. Benar-benar pemandangan yang sangat erotis
dan indah. Mulut kami terbuka lebar, bibir saling beradu. Lidahku dengan
lincah menelusuri bagian luar dari mulut dan dagu Angela. Lidah
bidadariku pun tidak kalah lincah dan agresifnya. Semua dagu dan
mulutku, bahkan sampai ke pipi ku basah semua. Setiap kali lidahnya
menyapu permukaan kulitku, kurasakan api hasrat liarku makin membesar.
Lidah kami akhirnya bertemu. Angela makin bertambah semangat dan terus
mendesah nikmat. Tangannya menelusuri seluruh bagian dari punggungku.
Kubelai kepalanya sambil meremas-remas rambutnya yang lembut, tangan
kiriku meremas-remas pantatnya yang bulat dan kenyal.sebelumnya
selanjutnya
No comments:
Post a Comment